Pada perdagangan Kamis (9/4), pasar saham di kawasan Asia menunjukkan tren positif dengan kenaikan signifikan di berbagai indeks utama. Indeks Nikkei 225 melonjak 8,38% ke level 34.371,12, sementara Hang Seng menguat 2,69% ke 20.810,43 pada pembukaan pasar.
Di Taiwan, indeks Taiex mencatat kenaikan tajam sebesar 9,12% ke 18.977,66. Sementara itu, Kospi Korea Selatan naik 5,02% ke 2.408,75, dan ASX 200 Australia menguat 4,88% ke 7.734,9.
Di kawasan Asia Tenggara, FTSE Straits Times Singapura naik 7,54% ke 3.649,56, sedangkan FTSE Malaysia menguat 3,97% ke 1.456,19.
Faktor Pendorong Kenaikan Pasar
Penguatan pasar saham Asia ini dipicu oleh aksi beli besar-besaran di Wall Street sehari sebelumnya, yang menjadi yang terbesar sejak 2008. Sentimen positif muncul setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan penangguhan kenaikan tarif impor selama 90 hari untuk semua negara, kecuali China.
Jepang menjadi salah satu pasar dengan kinerja terbaik, dengan Nikkei 225 menguat 8,24% dan indeks Topix naik 7,33%. Sementara itu, Kospi Korea Selatan melonjak 4,8%, diikuti oleh indeks Kosdaq yang naik 4,2%. Pasar Australia juga menunjukkan performa kuat dengan kenaikan S&P/ASX 200 sebesar 5,09%.
Ketegangan Perdagangan AS-China Masih Jadi Sorotan
Meskipun pasar merespons positif kebijakan Trump, investor tetap waspada terhadap ketegangan perdagangan antara AS dan China. AS baru saja menaikkan tarif impor produk China menjadi 125%, sementara China berencana membalas dengan mengenakan tarif 84% pada barang-barang AS.
Wall Street Catat Rekor Kenaikan
Di sesi sebelumnya, pasar saham AS mencatat lonjakan luar biasa. Indeks S&P 500 melonjak 9,52% ke 5.456,90, mencatat kenaikan terbesar sejak 2008 dan menjadi yang terbesar ketiga pasca-Perang Dunia II. Dow Jones Industrial Average juga naik 7,87% ke 40.608,45, kenaikan persentase terbesar sejak Maret 2020. Sementara itu, Nasdaq Composite meroket 12,16% ke 17.124,97, mencatat hari terbaik kedua dalam sejarahnya.
Kontrak berjangka AS juga menguat setelah pengumuman Trump, menunjukkan optimisme pasar yang berlanjut ke perdagangan Asia. Investor kini terus memantau perkembangan kebijakan perdagangan global dan dampaknya terhadap pergerakan pasar ke depan.