IHSG Menguat di Akhir Pekan, Ditopang Saham AMMN hingga BBNI

3 Min Read

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan akhir pekan, Jumat (11/4/2025), menguat ke level 6.262,22. Kenaikan indeks didorong oleh performa positif sejumlah saham berkapitalisasi besar seperti AMMN, BBNI, BREN, dan TPIA.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG mencatat kenaikan sebesar 0,13% atau 8,2 poin. Indeks dibuka pada level 6.195,56 dan sempat menyentuh titik tertingginya di 6.298,77 sepanjang sesi perdagangan. Secara keseluruhan, sebanyak 309 saham mencatatkan penguatan, 259 saham terkoreksi, dan 226 lainnya stagnan. Kapitalisasi pasar pun tercatat berada di angka Rp10.722 triliun.

Penguatan indeks turut disokong oleh kenaikan saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) yang melesat 5% ke level Rp5.250. Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) juga naik 3,05% ke harga Rp4.390. Selain itu, saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) naik 3% ke Rp5.150, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) menguat 2,57%, dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) meningkat 1,95%.

Meski demikian, beberapa saham berkapitalisasi besar justru mengalami tekanan. Di antaranya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang melemah 4,47% ke Rp3.630 dan PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) yang turun 1,41% ke level Rp8.750 per saham.

Valdy Kurniawan, Head of Research Phintraco Sekuritas, menjelaskan bahwa IHSG sempat menguat hingga 0,21% ke level 6.267,70 pada sesi pertama, didorong oleh sektor bahan baku, energi, dan kesehatan. Ia juga mencatat bahwa penguatan nilai tukar rupiah sebesar 0,32% ke posisi Rp16.787 per dolar AS turut memberikan sentimen positif bagi pasar.

Secara teknikal, Valdy mencermati bahwa indikator stochastic RSI masih berada di area jenuh jual (oversold), didampingi penyempitan kemiringan negatif (negative slope) pada MACD. “Dengan kondisi tersebut, kami memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang 6.200 hingga 6.300 pada sesi kedua,” ujarnya dalam laporan riset harian.

Sementara itu, Direktur Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG akan bergerak antara level support 6.147 dan resistance 6.311, dengan kecenderungan menguat. Ia mencatat bahwa secara teknikal, pola candle IHSG membentuk bullish belt hold dan berada di atas garis rata-rata MA5. Meskipun indikator stochastic menunjukkan dead cross, prospek penguatan indeks tetap terbuka menjelang akhir pekan.

Disclaimer: Artikel ini bersifat informatif dan bukan merupakan rekomendasi investasi.

Share This Article