Kripto Dinilai Jadi Peluang Investasi di Tengah Gejolak Global

2 Min Read

Aset kripto dinilai menjadi salah satu peluang investasi yang menjanjikan di tengah ketidakpastian ekonomi global dan kebijakan tarif baru dari Amerika Serikat (AS) yang mengguncang pasar keuangan internasional.

Chief Technology Officer Indodax, William Sutanto, mengatakan bahwa dalam situasi penuh ketidakpastian ini, aset kripto semakin menarik perhatian, khususnya dari kalangan muda yang melek teknologi dan peka terhadap momentum pasar.

“Volatilitas bukan semata risiko, melainkan peluang strategis bagi mereka yang mampu membaca arah pergerakan pasar,” ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

Ia menjelaskan bahwa kebijakan tarif dari AS yang menargetkan sejumlah mitra dagang utama telah menimbulkan dampak luas, termasuk pada pasar saham dan aset kripto.

Meski fluktuatif, lanjut William, Bitcoin telah menunjukkan ketahanannya sebagai aset lindung nilai dan mulai diadopsi oleh negara-negara maju.

“Bitcoin memiliki karakteristik yang berbeda dari aset keuangan tradisional. Dalam situasi global yang penuh ketidakpastian, aset kripto seperti Bitcoin bisa menjadi opsi diversifikasi yang relevan,” jelasnya.

William juga menyoroti bahwa kondisi pasar yang fluktuatif saat ini justru menjadi celah masuk bagi investor berpengalaman untuk membeli di harga rendah dan mengambil posisi jangka panjang.

Ia mencatat adanya lonjakan volume transaksi kripto sebesar 30–50 persen dalam sepekan terakhir, terutama saat terjadi koreksi pasar. Hal ini menunjukkan meningkatnya antusiasme investor yang ingin memanfaatkan momentum.

Dalam kesempatan tersebut, William mengutip laporan dari salah satu perusahaan riset kripto global yang menyebut Indonesia sebagai negara dengan tingkat adopsi kripto tertinggi ketiga di dunia.

Dengan jumlah investor kripto mencapai 22,9 juta orang per 2024, ia optimistis terhadap masa depan industri ini di Tanah Air.

“Minat masyarakat Indonesia terhadap kripto sangat besar. Kami yakin, dengan dukungan regulator, pelaku industri, dan edukasi yang berkelanjutan, Indonesia berpotensi menjadi pusat pertumbuhan kripto di Asia Tenggara,” katanya.

Namun demikian, William juga mengingatkan pentingnya edukasi dan penerapan strategi yang bijak dalam berinvestasi, terutama di kalangan generasi muda.

“Aset kripto memang berpotensi tinggi, tapi risikonya juga besar. Gunakan dana dingin, bukan dana untuk kebutuhan pokok seperti pendidikan atau kesehatan,” pungkasnya.

Share This Article