Sejumlah investor institusi ternama tampak gencar menambah kepemilikan saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) pada pekan pertama perdagangan April 2025, yang juga menandai kembalinya aktivitas pasar setelah libur Lebaran. Saham perusahaan tambang milik negara ini mencatat penguatan mingguan sebesar 3,36%.
Meski sempat merosot dari Rp1.635 ke Rp1.400 di awal pekan pada Selasa (8/4/2025), harga saham ANTM berhasil pulih dan ditutup pada level Rp1.690 di akhir pekan, Jumat (11/4/2025). Bahkan, sempat mencatat level tertinggi harian di Rp1.730. Dengan kinerja tersebut, tren positif saham ANTM sepanjang 2025 terus berlanjut, dengan kenaikan 11,18% dalam sebulan terakhir dan 14,19% dalam tiga bulan. Secara year-to-date (YtD), saham ini telah tumbuh 10,82%.
Capaian ini cukup mencolok di tengah tekanan yang dialami pasar secara keseluruhan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 3,82% sepanjang pekan 8–11 April 2025. Bahkan pada Selasa (8/4/2025), IHSG sempat anjlok 9,19% sehingga memicu penghentian sementara perdagangan (trading halt) oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). IHSG ditutup di level 6.262,22, sementara kapitalisasi pasar Bursa turun 3,88% menjadi Rp10.695 triliun.
Aksi Beli Investor Besar di Saham ANTM
Sepanjang pekan tersebut, sejumlah investor besar tampak aktif mengakumulasi saham ANTM. BlackRock, institusi investasi global, tercatat menambah kepemilikan menjadi 254,24 juta saham per Jumat (11/4/2025), naik sekitar 1 juta saham dari awal pekan. Selain itu, Dimensional Fund Advisors LP turut menambah 18.000 lembar saham, menjadikan total kepemilikannya mencapai 156,62 juta lembar.
American Century Cos juga turut membeli 133.100 saham ANTM, sehingga kepemilikannya bertambah menjadi 29,58 juta lembar. Investor baru, Grace Partners of DuPage LP, langsung masuk dengan kepemilikan awal sebesar 11,86 juta lembar saham. Sementara itu, Sprott Inc. juga meningkatkan posisinya sebanyak 801.600 lembar, sehingga total kepemilikannya menjadi 6,43 juta saham.
Prospek Cerah Saham ANTM
JP Morgan dalam riset bertajuk Asean Metals, Indo Auto & Consumer Research yang dirilis 22 Maret 2025, memperkirakan bahwa prospek saham Aneka Tambang masih positif, didorong oleh tiga faktor utama. Pertama, laporan keuangan kuartal IV/2024 yang diprediksi rilis antara akhir Maret hingga awal April. Kedua, laporan kuartal I/2025 yang diantisipasi akhir April. Ketiga, potensi pembagian dividen besar dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Juni mendatang.
Menurut perhitungan JP Morgan, ANTM diperkirakan membukukan laba sebesar Rp3,5 triliun pada 2024, dengan pendapatan mencapai Rp66,79 triliun. Laba kuartal I/2025 pun diperkirakan solid di angka Rp1,3 triliun, berkat harga nikel yang tetap tinggi dan meningkatnya volume penjualan emas.
JP Morgan juga menyoroti potensi pembagian dividen besar, mengingat tahun sebelumnya ANTM menerapkan dividend payout ratio 100%. Jika pola ini berlanjut, imbal hasil dividen bisa menyentuh 8%, sementara pertumbuhan laba per saham (EPS) diperkirakan melesat lebih dari 35% di 2025.
Perusahaan ini juga diproyeksikan menjual 350.000 ons emas dan 3 juta ton bijih nikel basah pada kuartal pertama 2025. Harga komoditas yang tinggi diprediksi akan terus menguntungkan ANTM dalam jangka pendek.
Rekomendasi Analis dan Target Saham
Data dari Bloomberg per Jumat (11/4/2025) menunjukkan bahwa mayoritas analis tetap optimistis terhadap saham ANTM. Dari 26 analis yang tercatat, 25 di antaranya merekomendasikan beli, dan hanya satu yang memberikan rating tahan (hold). Konsensus menargetkan harga saham ANTM akan menyentuh Rp1.997,06 dalam 12 bulan ke depan, atau berpotensi naik 18,2% dari harga penutupan terakhir di Rp1.690.