Laba Melesat, Saham PSAB Tembus Langit! Proyek Emas Baru Siap Tambah Cuan

4 Min Read

PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB), emiten tambang emas milik Jimmy Budiarto, berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang impresif pada 2024 dengan membalikkan kerugian menjadi keuntungan. Perusahaan mengantongi laba bersih sebesar US$9,42 juta, berbalik dari kerugian US$10,08 juta pada tahun sebelumnya.

Lonjakan kinerja ini turut mendorong pergerakan saham PSAB yang mencuri perhatian pelaku pasar. Hingga jeda perdagangan Senin, 14 April 2025, saham PSAB diperdagangkan di level Rp302 per saham, naik 29,06% dalam lima hari terakhir. Sepanjang 2024, harga saham PSAB bahkan telah meroket lebih dari 200%.

Kinerja cemerlang PSAB tak lepas dari lonjakan penjualan yang mencapai US$236,01 juta atau tumbuh 38,81% secara tahunan (YoY), dibanding US$170,14 juta pada 2023.

Sebagian besar penjualan tersebut berasal dari transaksi dengan Metalor Technologies Singapore Pte. Ltd. senilai US$209,85 juta—berkontribusi hingga 88,91% terhadap total penjualan. Penjualan lainnya datang dari PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) sebesar US$15,82 juta dan Beijing Fuhaihua Import and Export Corp Ltd sebesar US$9,69 juta.

Namun, peningkatan penjualan juga diikuti naiknya beban pokok penjualan menjadi US$122,22 juta, tumbuh 78,89% YoY. Kendati demikian, PSAB tetap mampu mencatatkan laba bruto sebesar US$113,78 juta atau naik 11,75% YoY.

Setelah dikurangi beban keuangan dan pajak, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai US$9,42 juta. Secara neraca, total aset PSAB pada akhir 2024 tercatat sebesar US$866,71 juta, naik tipis dari US$858,52 juta pada 2023.

Peningkatan ini ditopang kenaikan ekuitas menjadi US$402,48 juta (naik 5,10%), sementara liabilitas menurun menjadi US$464,22 juta. Posisi kas perusahaan juga meningkat signifikan menjadi US$23,32 juta dari sebelumnya US$7,71 juta.

Menurut Direktur PSAB, Sanjaya J, peningkatan kinerja ini turut disokong oleh harga jual rata-rata (ASP) emas yang lebih tinggi. Ia mengungkapkan, perusahaan menargetkan produksi emas sebesar 100.000 ons dengan estimasi pendapatan di kisaran US$230 juta hingga US$240 juta.

Hingga November 2024, produksi emas PSAB telah mencapai 93.027 ons dengan nilai penjualan sebesar US$217,26 juta. Produksi pada Desember diperkirakan akan memenuhi target tahunan 100.000 ons.

Proyek Doup: Tambahan Amunisi Emas PSAB pada 2026

Menatap masa depan, PSAB terus memperkuat fondasi bisnis dengan mengakselerasi pembangunan Proyek Emas Doup yang dijadwalkan rampung pada 2026. Proyek ini menelan investasi sebesar US$400 juta dan kini tengah memasuki fase percepatan.

Presiden Direktur J Resources, Edi Permadi, menyampaikan bahwa proses konstruksi direvisi agar bisa diselesaikan dalam 24 bulan ke depan. Hingga saat ini, PSAB telah menggelontorkan dana sebesar US$70 juta dari kas internal. Proyek ini ditargetkan dapat mulai beroperasi secara komersial pada akhir 2025.

Cadangan emas di Doup diperkirakan mencapai 38,2 juta ton dengan kadar emas rata-rata 1,28 gram per ton, setara dengan sekitar 1,6 juta ons emas. Fasilitas pengolahan akan memiliki kapasitas 3 juta ton per tahun dengan teknologi Gravity-Flotation-POX-CIL, dan diperkirakan memiliki umur tambang 14 tahun serta stripping ratio 4,3:1.

PSAB menargetkan tingkat pemulihan (recovery) emas sekitar 91%, dengan estimasi produksi tahunan antara 140.000 hingga 195.000 ons. Jika beroperasi sesuai rencana dan harga emas tetap kuat, proyek ini diperkirakan bisa menghasilkan pendapatan tambahan hingga US$3 miliar.

Edi menyatakan optimisme bahwa proyek ini akan menarik pendanaan dari institusi keuangan mengingat besarnya potensi cadangan. “Kami cukup percaya diri dengan peningkatan recovery yang signifikan ini,” tutupnya.

Disclaimer: Artikel ini bersifat informatif dan bukan merupakan rekomendasi investasi.

Share This Article