Para pemegang saham besar PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menunjukkan strategi berbeda menjelang potensi kenaikan harga saham ke level Rp100 ke atas. Berdasarkan data Bloomberg per Rabu (16/4/2025), sejumlah sekuritas memperbarui target dan rekomendasi saham GOTO sepanjang April 2025.
Ciptadana Sekuritas memberikan rekomendasi buy dengan target harga Rp150 per saham pada Jumat (11/4/2025). Sementara itu, Macquarie menetapkan peringkat outperform atau beli dengan target Rp105 pada Kamis (10/4/2025). Di awal April, Maybank juga merekomendasikan beli dengan target harga Rp120.
Secara keseluruhan, 24 dari 31 analis sekuritas masih menyarankan buy untuk saham GOTO, sedangkan tujuh lainnya memilih hold. Konsensus pasar kini mematok target harga rata-rata saham GOTO sebesar Rp100,37 untuk 12 bulan ke depan.
Namun, di tengah optimisme pasar, beberapa investor institusi besar justru memilih melepas sebagian kepemilikannya. BlackRock Inc. tercatat menjual 123,04 juta saham GOTO pada Jumat (11/4/2025), menyisakan kepemilikan sebesar 24,95 miliar lembar. Franklin Resources Inc. bahkan melepas 1,66 miliar saham dalam sesi yang sama, sehingga menyisakan 2,05 miliar lembar.
Sebaliknya, investor besar lainnya justru memperbesar portofolio di saham teknologi tersebut. Credit Agricole Group membeli 146,37 juta lembar saham GOTO, menambah kepemilikan menjadi 3,95 miliar saham. Di sisi lain, State Street Corp juga menambah koleksinya sebanyak 469,18 juta lembar, sehingga kini memegang total 3,66 miliar saham GOTO.
Laporan Keuangan GOTO: Rugi Susut Tajam, EBITDA Positif
Berdasarkan laporan keuangan terbaru, GOTO membukukan pendapatan bersih senilai Rp15,9 triliun sepanjang 2024. Rugi bersih turun signifikan hingga 94% menjadi Rp5,5 triliun dibanding tahun sebelumnya. EBITDA yang disesuaikan secara proforma tercatat positif sebesar Rp386 miliar sepanjang tahun 2024.
Sebagai informasi, GOTO menyajikan laporan keuangan proforma dengan asumsi bahwa Tokopedia serta lini usaha pengiriman dan pemenuhan pesanan di bawah GoTo Logistics telah tidak lagi dikonsolidasikan sejak 1 Januari 2023.
Strategi Premium dan Fintech Dorong Pertumbuhan
Analis MNC Sekuritas, Christian Sitorus, menilai bahwa inovasi produk menjadi kunci GOTO untuk tetap relevan dalam persaingan pasar digital yang ketat. Ia menyoroti bahwa keberhasilan GOTO dalam meluncurkan produk dengan pertumbuhan tinggi, efisiensi biaya, dan sinergi ekosistem telah menjadi pendorong profitabilitas tahun lalu dan ke depannya.
Beberapa inovasi yang menjadi sorotan dalam paparan kinerja 2024 termasuk ekspansi ke produk premium dan iklan pada unit layanan On-Demand Services (ODS). Untuk unit Financial Technology (Fintech), fokus diarahkan pada penguatan aplikasi GoPay sebagai solusi keuangan serta percepatan pertumbuhan produk pinjaman.
Aplikasi GoPay yang resmi diluncurkan pada 2023 berhasil meningkatkan jumlah pengguna aktif bulanan (monthly transacting users/MTU) menjadi 20,2 juta di akhir 2024, tumbuh 35% dibandingkan tahun sebelumnya. Penyaluran pinjaman konsumen mencapai Rp5,2 triliun, tumbuh 172% secara tahunan, dengan rasio gagal bayar yang rendah.
Sektor ODS juga mengandalkan produk premium seperti GoRide Express, GoCar Express, dan GoFood Express yang menyasar segmen konsumen berdaya beli tinggi. Produk ini tak hanya menopang pertumbuhan, tetapi juga memperbaiki margin keuntungan. Sementara itu, pendapatan iklan dari merchant GoFood naik signifikan dalam waktu singkat.
Dalam unit Fintech, monetisasi melalui take rate meningkat dari 0,5% pada 2023 menjadi 0,7% di 2024. EBITDA yang disesuaikan dari sektor ini juga tercatat positif Rp14 miliar pada kuartal IV/2024. Kontribusi produk premium GoFood Express mencapai 28% dari total GTV makanan, sementara pendapatan iklan tumbuh 92% sepanjang 2024.
Outlook 2025: Target EBITDA Positif Semakin Dekat
Christian menyampaikan optimismenya bahwa jika GOTO konsisten dalam menyesuaikan strategi dengan tren pasar, diikuti dengan implementasi yang cermat dan manajemen risiko yang hati-hati, maka target EBITDA yang disesuaikan untuk tahun 2025 sangat mungkin tercapai.
“Formulasi strategi yang tepat dan disiplin dalam pelaksanaan adalah kunci keberlanjutan kinerja GOTO,” pungkasnya.
Disclaimer: Artikel ini bersifat informatif dan bukan merupakan rekomendasi investasi.