Merger Telkomunikasi Besar-Besaran, XLSmart Siap Ubah Industri Telekomunikasi Indonesia

3 Min Read

Kehadiran PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart) diprediksi akan mengubah lanskap industri telekomunikasi Indonesia secara signifikan. PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), dan PT Smart Telecom (ST) resmi bergabung menjadi entitas baru yang dinamakan PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), kedua perusahaan—Smartfren Telecom dan Smart Telecom—telah sepakat untuk menggabungkan diri dengan XL Axiata sebagai perusahaan penerima penggabungan. Dengan langkah ini, status Smartfren Telecom dan Smart Telecom resmi berakhir, seiring dengan terjadinya penggabungan usaha.

Penggabungan ini telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) XL Axiata pada 25 Maret 2025, yang memberikan lampu hijau untuk penggabungan usaha tersebut.

Kini, pasar telekomunikasi Indonesia hanya menyisakan tiga pemain utama: Telkomsel (TSEL), Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), dan XLSmart. Heru Sutadi, Direktur Eksekutif ICT dan pengamat ekonomi digital, menilai kehadiran XLSmart akan menciptakan persaingan yang lebih sehat, khususnya dalam rivalitasnya dengan IOH yang kini menjadi pesaing terbesar setelah Telkomsel.

“Semoga persaingan ini memberikan manfaat bagi masyarakat, dengan layanan berkualitas, tarif yang kompetitif, dan jangkauan jaringan hingga pelosok Indonesia,” ujar Heru, dalam wawancara dengan Bisnis.com, Jumat (18/4/2025). Heru juga menambahkan pentingnya peran pemerintah untuk menghindari penambahan pemain baru di industri telekomunikasi, karena hal tersebut dapat menambah beban pada industri yang sudah ada. “Belajar dari sejarah, operator yang mendapat izin akhirnya justru dijual kembali,” ujarnya.

Agung Harsoyo, Pengamat Telekomunikasi dari STEI ITB, menilai merger ini sebagai langkah konsolidasi terakhir di sektor operator seluler. Dengan tiga pemain besar yang memiliki sumber daya relatif seimbang, Agung berharap ekosistem telekomunikasi Indonesia akan semakin sehat. “Diharapkan industri telekomunikasi tumbuh, pemerintah mendapatkan pajak dan PNBP yang meningkat, serta pelanggan mendapatkan layanan yang merata di seluruh Indonesia,” kata Agung.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, memberikan restu terhadap merger tersebut setelah melakukan pertemuan dengan pihak XLSmart. “Setelah verifikasi faktual, kami prinsipnya memberikan persetujuan kepada PT XLSmart Telecom Sejahtera,” ujar Meutya di Komdigi, Kamis (17/4/2025). Meutya juga menyampaikan beberapa syarat penting, termasuk penambahan 8.000 base transceiver station (BTS) dan peningkatan kecepatan jaringan hingga 16% pada 2029.

Share This Article