Aksi Borong Saham NICL oleh Sang Bos, Manuver Strategis atau Spekulasi?

2 Min Read

PT PAM Mineral Tbk (kode saham: NICL) mengumumkan bahwa salah satu pemegang saham pengendali mereka, Christopher Sumasto Tjia, kembali menambah porsi kepemilikan sahamnya pada 16 April 2025.

Dalam pernyataan resmi yang disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan, Febria Alfinda Nasution, pada Kamis (17/4), disebutkan bahwa Christopher membeli sebanyak 2.100.000 saham NICL dengan harga Rp346 per saham.

Transaksi ini bukan yang pertama kalinya dilakukan oleh Christopher dalam beberapa waktu terakhir. Pada 15 April 2025, ia telah membeli 6.200.700 lembar saham di harga Rp349 per saham. Sebelumnya lagi, pada 11 April 2025, ia juga tercatat membeli 2.000.000 saham di harga Rp302 per saham.

Lebih jauh ke belakang, pada 27 Maret 2025, Christopher juga melakukan pembelian sebanyak 2.000.000 lembar saham dengan harga yang sama, yakni Rp302 per saham. Bahkan, pada transaksi yang lebih awal, ia sempat mengakumulasi 4,2 juta lembar saham atau sekitar 0,039% dari total saham NICL di harga Rp302 per lembar.

Menurut Christopher, tujuan dari aksi akumulasi saham ini adalah sebagai bentuk investasi jangka panjang dengan kepemilikan langsung.

Dengan adanya tambahan kepemilikan tersebut, jumlah saham NICL yang kini dimiliki oleh Christopher Sumasto meningkat menjadi 17.700.700 lembar atau sekitar 0,166% dari total saham yang beredar, naik dari sebelumnya sebanyak 15.600.000 lembar atau setara 0,147%.

Pada sesi perdagangan Kamis (17/4), saham NICL tercatat berada di harga Rp340 per lembar.

Sebagai catatan, Christopher Sumasto merupakan pemilik mayoritas PT PAM Metalindo, dengan kepemilikan sekitar 70%. Adapun PT PAM Metalindo sendiri adalah pemegang saham utama PT PAM Mineral Tbk (NICL), dengan kepemilikan sebesar 43,23% per 30 September 2024.

Share This Article