Aksi Buyback Saham Emiten BUMN Bisa Dongkrak IHSG, Ini Kata Analis

3 Min Read

Sejumlah emiten, termasuk emiten pelat merah, tengah bersiap melakukan aksi pembelian kembali saham atau buyback di tengah tekanan pasar. Langkah ini dinilai bisa menjadi katalis positif bagi penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang belakangan menunjukkan tren melemah.

Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta Utama, menjelaskan bahwa aksi buyback umumnya bertujuan menjaga keyakinan investor jangka panjang serta memperkuat fundamental emiten di tengah kondisi pasar yang fluktuatif.

“Di sisi lain, buyback menjadi sinyal positif karena menunjukkan bahwa emiten memiliki likuiditas yang kuat. Hal ini juga bisa meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan,” ujarnya dalam keterangannya, Jumat (18/4/2025).

Nafan menambahkan, selama aksi buyback tidak mengganggu kondisi keuangan maupun operasional perusahaan, maka dampaknya akan sangat positif terhadap persepsi investor, termasuk investor asing yang cenderung mencari saham dengan fundamental kuat dan dukungan likuiditas internal.

Ia mencontohkan saat pandemi Covid-19, IHSG sempat menyentuh titik terendah (bottoming), namun sejumlah aksi buyback yang dilakukan emiten kala itu terbukti mampu mendorong penguatan indeks.

“Buyback bisa menjadi katalis penting untuk kebangkitan IHSG, sebagaimana pernah terjadi di masa krisis sebelumnya,” imbuhnya.

Salah satu emiten BUMN yang akan melakukan buyback adalah PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM), yang telah menyiapkan dana sebesar Rp3 triliun. Perseroan memastikan bahwa jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak akan melebihi 10% dari modal disetor dan ditempatkan. Menurut manajemen TLKM, program ini bertujuan memperkuat keyakinan pasar terhadap nilai dan prospek jangka panjang perusahaan.

Terkait dengan isu pembagian dividen oleh emiten BUMN, Nafan menyebut bahwa biasanya akan ada arahan dari laporan kinerja tahunan yang dapat menjadi sinyal penggunaan laba bersih.

“Komitmen emiten BUMN untuk pembagian dividen umumnya masih cukup ‘royal’, seperti yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya,” katanya.

Untuk saham-saham BUMN, Nafan merekomendasikan tiga saham unggulan dengan status accumulate. Pertama, saham TLKM dengan target harga di kisaran Rp2.450 hingga Rp3.410 per saham. Kedua, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dengan target harga Rp5.025, Rp6.125, hingga Rp7.175. Dan terakhir, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan target harga Rp3.750, Rp3.880, hingga Rp4.450 per saham.

Share This Article