PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berencana menambah sebanyak 100 unit pesawat hingga penghujung tahun 2025. Langkah ini sejalan dengan ekspektasi pemulihan industri penerbangan yang terus menunjukkan tren positif.
Direktur Utama GIAA, Wamildan Tsani Panjaitan, mengungkapkan bahwa upaya ekspansi armada ini dilakukan dengan tetap mengedepankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG), mempertimbangkan permintaan pasar, serta menjaga kestabilan kondisi finansial perusahaan. Penambahan armada tersebut diharapkan dapat mendorong efisiensi operasional dan memperkuat posisi persaingan Garuda Indonesia di pasar aviasi.
Wamildan menambahkan bahwa tahun 2024 menjadi titik balik penting bagi maskapai pelat merah ini. GIAA berhasil mencatatkan jumlah penumpang sebanyak 23,67 juta orang—atau meningkat 18,54% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kenaikan ini turut ditopang oleh peningkatan frekuensi penerbangan sebesar 12,21%, dengan total 163.271 penerbangan sepanjang tahun tersebut.
Dari sisi pendapatan, GIAA mencatat kenaikan 15,32% untuk layanan penerbangan reguler menjadi US$2,74 miliar. Sementara itu, layanan penerbangan charter mengalami lonjakan signifikan hingga 101,06%. Kendati demikian, perusahaan masih mengalami kerugian bersih sebesar US$69,78 juta, yang sebagian besar disebabkan oleh tingginya biaya perawatan pesawat serta tidak adanya pendapatan dari item luar biasa seperti yang diperoleh pada tahun 2023.
“Meski menghadapi tantangan seperti fluktuasi nilai tukar, kendala rantai pasok, serta kompetisi yang semakin sengit di sektor penerbangan, kami tetap optimistis. Salah satu strategi utama kami adalah menambah armada untuk memperbesar kapasitas layanan,” ujar Wamildan dalam pernyataan resminya, seperti dikutip dari IDNFinancials.com, Kamis (27/3).
Sebagai catatan, sejak akhir 2024 hingga kuartal pertama 2025, GIAA telah menerima dua unit pesawat Boeing 737-800NG dengan nomor registrasi PK-GUF dan PK-GUG. Selanjutnya, pada kuartal kedua 2025, dua pesawat tambahan tipe serupa—PK-GUH (MSN-44218) dan PK-GUI (MSN-44217)—dijadwalkan untuk mulai beroperasi. Saat ini, kedua pesawat tersebut tengah menjalani proses perawatan sebelum resmi diterjunkan untuk melayani rute domestik maupun internasional.