Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menutup perdagangan Kamis (17/4/2025) dengan kenaikan sebesar 38,21 poin atau 0,6% ke level 6.438,2, menghapus pelemahan yang terjadi sehari sebelumnya.
Kenaikan IHSG ini turut diiringi oleh lonjakan sejumlah saham, bahkan tiga emiten berhasil menyentuh batas auto rejection atas (ARA).
Berdasarkan data RTI, tercatat 324 saham mengalami penguatan, 267 saham melemah, dan 214 saham stagnan. Nilai transaksi harian mencapai Rp9,76 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 15,84 miliar saham dari 1.151.570 kali transaksi.
Dari sisi sektoral, mayoritas sektor mencatatkan kinerja positif. Sektor infrastruktur memimpin dengan kenaikan 2,4%, disusul sektor bahan baku yang juga naik 2,4%. Sektor properti menguat 1,2%, sektor transportasi 0,7%, dan teknologi 0,6%. Di sisi lain, tekanan terjadi di sektor industri yang melemah 0,6%, sektor barang konsumsi primer turun 0,2%, serta barang konsumsi non-primer yang terkoreksi 0,1%.
Kinerja positif IHSG juga sejalan dengan pergerakan bursa regional Asia yang ditutup kompak menghijau. Indeks Shanghai naik tipis 0,1%, Straits Times Singapura melonjak 1,5%, Nikkei Jepang menguat 1,3%, dan Hang Seng Hong Kong melesat 1,6%.
Saham ARA Jadi Sorotan
Di tengah penguatan IHSG, sejumlah saham mencatatkan kenaikan luar biasa dan masuk daftar top gainers, bahkan tiga di antaranya menyentuh batas ARA. Saham PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk. (CENT) melonjak 34,8% ke level Rp120 per saham. Disusul oleh PT Wahana Inti Makmur Tbk. (NASI) yang melesat 34,4% ke Rp82, serta PT Fortune Mate Indonesia Tbk. (FMII) yang naik 24,8% ke Rp362.
Selain itu, saham PT Bank Bumi Arta Tbk. (BNBA) turut meningkat tajam sebesar 23,5% ke harga Rp630, dan PT Soho Global Health Tbk. (SOHO) menguat 18% ke level Rp720 per saham.
Dua Arah Sentimen: Perundingan Dagang dan Libur Panjang
Menurut riset Pilarmas Investindo Sekuritas, penguatan IHSG kali ini dipengaruhi oleh sentimen campuran dari pasar global dan domestik. Dari eksternal, pasar menyambut positif kabar perundingan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Jepang. Delegasi dari Tokyo saat ini tengah berada di Washington untuk menekan penghapusan tarif impor yang diberlakukan Presiden Donald Trump.
Sementara dari dalam negeri, pasar juga diwarnai aksi ambil untung (profit taking) menjelang libur panjang peringatan Good Friday. Meski demikian, sejumlah data ekonomi positif dinilai mampu menjaga stabilitas sentimen pasar secara keseluruhan.