Merger Panin Bank dan DBS: PNLF Siap Melejit dengan Potensi Keuntungan 700%!

3 Min Read

PT Panin Financial Tbk (PNLF) dilaporkan telah melakukan negosiasi untuk menjual 46% saham PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) atau Bank Panin kepada DBS, dengan harga yang diperkirakan premium, berdasarkan laporan dari Reuters. Jika transaksi ini berhasil, saham PNLF diprediksi akan mengalami lonjakan signifikan.

Menurut catatan UOB Kay Hian, Bank Panin didirikan oleh Mu’min Ali Gunawan pada tahun 1971 dan saat ini merupakan bank ke-11 terbesar di Indonesia berdasarkan aset. PNBN juga tercatat sebagai satu-satunya bank yang mayoritas sahamnya masih dimiliki oleh pihak swasta lokal. Saat ini, Bank Panin memiliki lebih dari 500 cabang dan total aset mencapai Rp 244 triliun.

DBS, yang sudah beroperasi di Indonesia dengan jaringan cabang yang lebih kecil sekitar 30 cabang, kini berencana memperluas ekspansi melalui akuisisi ini. Mu’min Ali Gunawan, yang saat ini berusia 86 tahun, tetap menjadi pemegang saham utama bersama dengan keluarga Gunawan. Selain itu, ANZ juga memiliki peranan penting dengan 38% saham di Bank Panin.

UOB mencatat, ini bukan pertama kalinya PNLF terlibat dalam pembicaraan terkait penjualan Bank Panin. Ini merupakan pembicaraan penjualan untuk kali ketiga dalam empat tahun terakhir, dengan keluarga Gunawan sebagai pemegang saham terbesar.

Potensi Kenaikan Saham PNLF

Menurut analisis UOB, jika penjualan saham Bank Panin terlaksana, valuasi penjualan PNBN diperkirakan berada pada kisaran 1,5 hingga 3,5 kali Price to Book Value (PBV). Hal ini berpotensi memberikan kenaikan harga saham PNLF antara 244% hingga 703%. Saat catatan tersebut dirilis, harga saham PNLF tercatat mencapai Rp 328.

Dalam konteks yang lebih luas, industri perbankan Indonesia saat ini tengah gencar mengumpulkan dana murah (current account saving account / CASA) untuk mengatasi tren pengetatan likuiditas. Berbagai strategi pun diterapkan oleh bank-bank besar untuk meningkatkan penghimpunan dana murah.

Salah satunya adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI/BBNI) yang kembali meluncurkan program Undian Rejeki Wondr BNI. Program ini bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada nasabah setia dan menarik nasabah baru.

Corina Leyla Karnalies, Direktur Consumer Banking BNI, menyatakan bahwa program undian ini berlangsung sejak April 2025 hingga 31 Januari 2026, dan terbuka bagi seluruh nasabah BNI di Indonesia. Nasabah dapat mengumpulkan kupon undian dengan melakukan berbagai aktivitas perbankan seperti pembukaan rekening, aktivasi Wondr, peningkatan saldo tabungan, dan transaksi finansial melalui aplikasi Wondr by BNI.

Share This Article