PT Waskita Karya (Persero) Tbk. mencatat perkembangan positif dalam pengelolaan keuangannya dengan memangkas total utang hingga 17,5% sepanjang 2024. Dari posisi Rp84 triliun pada 2022–2023, kini total liabilitas perusahaan turun menjadi Rp69,3 triliun.
Corporate Secretary Waskita, Ermy Puspa Yunita, menyebut bahwa pencapaian ini didorong oleh berbagai langkah strategis, seperti pelepasan kepemilikan di PT Trans Jabar Tol (TJT) yang berkontribusi mengurangi utang sekitar Rp5 triliun. Selain itu, pembayaran utang bank dan hasil restrukturisasi turut memperkuat posisi keuangan perusahaan.
“Proses restrukturisasi yang efektif sejak September 2024 menjadi tonggak penting. Kami akan terus menjaga tren penurunan utang agar struktur keuangan semakin sehat,” jelas Ermy dalam keterangan resmi, Rabu (9/4/2025).
Sejalan dengan penurunan utang keseluruhan, kewajiban jatuh tempo kepada vendor juga mengalami penurunan tajam. Jika pada 2022 tercatat sebesar Rp2,1 triliun, maka per Desember 2024 jumlahnya telah berkurang drastis menjadi Rp383 miliar—penurunan sekitar 82%.
Ermy menambahkan bahwa keberhasilan restrukturisasi turut memberikan ruang gerak yang lebih leluasa dalam pengelolaan kas. Sepanjang tahun lalu, Waskita mampu merealisasikan pembayaran pajak sebesar Rp2,9 triliun—lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp1,4 triliun. Kontribusi tersebut menunjukkan kenaikan 116,05% secara tahunan.
Di sisi lain, beban keuangan perusahaan juga menurun 1,8% menjadi Rp4,3 triliun, dibandingkan Rp4,4 triliun pada 2023. Penurunan ini didorong oleh keberhasilan penyesuaian suku bunga pinjaman setelah restrukturisasi. Dengan EBITDA yang melonjak hingga 243,5% secara YoY dan beban keuangan yang menurun, kerugian bersih perusahaan pun ikut turun 2,7% menjadi Rp3,9 triliun.
Selama tahun 2024, Waskita menjalankan 68 proyek konstruksi dengan total nilai mencapai Rp44,7 triliun. Proyek tersebut terdiri dari 61% sektor konektivitas, 20% pembangunan infrastruktur air, 17% bangunan gedung, dan sisanya 2% proyek EPC serta anak usaha.
Selain itu, sebanyak 12 proyek telah selesai dan diresmikan tahun lalu, termasuk empat bendungan besar—Karian, Margatiga, Leuwikeris, dan Temef—serta tiga sistem irigasi: Salamdarma, Kamojing, dan Mrican.